Demo Tolak Kenaikan BBM di Istana Presiden Ricuh

Thehok.id – Kenaikan harga BBM menyebabkan kelompok mahasiswa diberbagai daerah di Indonesia turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi.

Di Jakarta, massa dari aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM di sekitar Istana Kepresidenan pada Senin siang.

Aksi mereka dijaga ketat aparat kepolisian dengan menyiagakan kendaraan taktis, water cannon hingga kawat berduri di sekitar lokasi.

Aksi penolakan kenaikkan harga BBM itu berlangsung ricuh. Massa PMII mulanya membakar ban tepat di depan kawat berduri. Setelah itu, mereka terlihat berkumpul untuk menyatukan barisan.

Baca juga : Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di Gedung DPRD Jambi Tolak Kenaikan BBM

Sekelompok orang tampak melapisi kawat berduri dengan menggunakan spanduk. Kemudian, sejumlah peserta aksi menginjak dan menarik kawat berduri.

Rombongan massa PMII menerobos masuk barisan polisi. Border polisi lalu mundur beberapa meter ke di Jalan Medan Merdeka Barat.

Beruntung, cekcok itu tidak berlangsung lama setelah dipisahkan anggota polisi yang lain.

Hingga kini arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat masih ditutup. Mobil Barracuda dan water barrier tampak disiagakan di sekitar lokasi.

Diketahui, massa PMII tiba di Bundaran Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, untuk menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM. Massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Terlihat ada dua mobil komando yang dibawa massa PMII.

Massa mulanya melakukan long march dari arah Jalan Medan Merdeka Selatan sambil mengenakan almamater berwarna biru sambil memegang bendera kuning bertuliskan PMII.

Barisan massa ini dipimpin oleh sekelompok pria bertelanjang dada yang bertuliskan ‘TOLAK BBM’. Di belakang mobil komando, para pria itu bak membakar semangat massa aksi.

Ketika tiba di lokasi massa meneriakkan yel-yel ‘Naik..naik…BBM Naik… Naik Terlalu Tinggi!’. Mayoritas massa PMII adalah laki-laki.

Sandera Truk Kontainer

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, massa mahasiswa menyandera truk kontainer dan dipakai untuk memblokade jalan. Mereka berorasi menyatakan penolakan kenaikkan harga BBM yang membuat harga-harga sembako ikut melonjak.

Imbasnya arus lalu lintas menjadi macet karena badan truk kontainer tersebut melintang di tengah jalan, persimpangan Pasar Baru Wuawua, Kendari.

Ketua Cabang PMII Kendari, Muhammad Alamsyah memastikan, jika aksi penyanderaan kendaraan dilakukan hanya saat mahasiswa menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM.

“Ini bentuk dari kekecewaan kami terhadap kebijakan pemerintah, bentuk dari desakan masyarakat untuk menolak kenaikan harga BBM,” ucapnya.

Dalam aksi tersebut, blokade jalan dilakukan selama beberapa menit. Saat terjadi aksi tersebut, polisi yang berada di lokasi langsung bermediasi dengan mahasiswa untuk melepaskan kendaraan roda enam tersebut.

Akhirnya, truk kontainer tersebut akhirnya berhasil dibebaskan dan melanjutkan perjalanannya. Buntut aksi tersebut, arus lalu lintas terpaksa dialihkan ke jalur lain.

Sebelumnya, Ketua Komisi DPRD Sultra, Suwandi Andi, mengapresiasi serta mendukung apa yang disuarakan oleh massa yang melakukan unjuk rasa. “Tentu saya sangat mendukung gerakan teman-teman saya sampaikan seluruh anggota DPRD Sultra sepakat untuk menolak dan membatalkan kenaikan harga BBM,” ucapnya. (red)

Sumber : suara.com

Komentar