PT Bukit Kausar, Anak Usaha PTPN VI yang Sukses Raup Laba Rp 39 Miliar

Thehok.id – PT Bukit Kausar merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara VI yang tertua. Terhitung tahun 2000, perusahaan ini diakuisisi oleh PTPN VI. Perusahaan ini, memiliki area TM terluas yang mencapai 4.833,63 hektar. Dengan area perkebunan sawit yang luas, pada tahun 2021 lalu PT Bukit Kausar sukses meraup laba sebesar Rp 39 miliar dan memberikan kontribusi laba sebesar 13,96 persen dari total laba konsol PTPN VI.

Prestasinya tak hanya itu saja, namun perusahaan yang terletak di Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini sejak Juli 2021 juga sudah mandiri dan terlepas dari hutang perbankan. Artinya, semua kegiatan di perusahaan sudah dibiayai oleh anggaran perusahaan itu sendiri, tanpa membutuhkan pinjaman lagi.

Dikatakan Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTPN VI, Achmedi Akbar, keberhasilan tersebut terjadi berkat usaha keras yang dilakukan perusahaan. PT Bukit Kausar yang terus menggenjot peningkatan produksi sawit setiap tahunnya.

“Untuk tahun lalu, produksi sawit PT Bukit Kausar sudah mecapai 14,34 ton per hektar. Kita juga terus berupaya meningkatkan produksi dengan melakukan berbagai intervensi. Target kita tahun ini sebesar 20 ton per hektar,” jelasnya, Senin (13/6/2022).

Dijelaskannya, hasil produksi rata-rata Tandan Buah Sawit (TBS) di PT Bukit Kausar mengalami naik turun, namun pada tahun 2021 mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2017 rata-rata produksi sebesar 12,56 ton per hektar, lalu tahun 2018 meningkat menjadi 12,91.

Namun pada tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan. Pada tahun 2019, produksi rata-rata TBS hanya mencapai 12,30 ton dan tahun 2020 sebesar 11,37. Tapi di tahun 2021 sudah mencapai 14,34 ton per hektar.

“Total produksi TBS tahun 2021 itu sebesar 69.300.336 ton. Sehingga bisa mendapatkan laba sebesar Rp 39 miliar,” terang Achmedi.

Sekper PTPN VI itu juga mengungkapkan, PT Bukit Kausar merupakan anak unit usaha PTPN VI yang memiliki area kebun terluas, yaitu mencapai 5.004,92 hektar. Dari total luas perkebunan tersebut, terdiri dari areal TM seluas 4.833,63, lalu TM non produktif seluas 89,81 hektar dan areal tanaman cadangan seluas 81,48 hektar.

Keberhasilan PT Bukit Kausar ini sejalan dengan keinginan Menteri BUMN, Erick Thohir. Di mana Erick Thohir berkeinginan menciptakan PTPN sebagai BUMN yang bisa meraup keuntungan. Setelah sebelumnya PTPN dinyatakan nyaris rugi.

“Alhamdulillah PTPN penjualannya meningkat 37 persen. Yang tadinya tahun lalu target rugi itu Rp 1,4 triliun, di Agustus kemarin saya cek dan saya pastikan, untung perusahaan sudah Rp 2,3 triliun,” ujar Erick Thohir, seperti dikutip dari liputan6. com pada Jumat (7/1/2022) lalu.

PT Bukit Kausar saat ini juga sudah dimerger, statusnya dari anak usaha PTPN VI menjadi unit usaha. Dengan kepemilikan saham PTPN VI mencapai 99 persen. Sementara 1 persen lainnya menjadi milik kopkar PTPN VI.

 

Peduli Masyarat dan Lingkungan

Sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, kehadiran PT Bukit Kausar juga memegang peran penting untuk membantu masyarakat. Setiap tahunnya, perusahaan ini selalu menggelontorkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk masyarakat.

Dikatakan Direktur PT. Bukit Kausar, Andy Fauzi Siregar, pihak perusahaan selalu menggelontorkan anggaran untuk kegiatan pendidikan, keagamaan dan sosial untuk masyarakat sekitar perusahaan.

“Kita sudah ada membangun beberapa ruang kelas baru dan juga memberikan bantuan ke masjid,” jelasnya.

Selain itu, pihak PT Bukit Kausar juga membangun sumur bor untuk masyarakat. Karena di daerah tersebut kerap kesulitan air. Lalu pihak perusahaan juga sudah membangun MCK sebanyak 28 unit.

Tak hanya ke masyarakat, untuk masalah lingkungan juga menjadi perhatian pihak perusahaan. Salah satu yang menjadi prioritas adalah penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla).

“Untuk penanganan Karhutla, kita membangun 6 menara pantau api di setiap afdeling. Sehingga seluruh wilayah selalu terpantau,” terangnya.

Di samping itu, pihak perusahaan juga sudah membentuk tim karhutla. Tim ini akan bertugas memantau seluruh wilayah saat memasuki musim kemarau. Tim akan berupaya melakukan pencegahan, jika ada potensi kebakaran.

“Kita juga bekerjasama dengan pemerintah dalam melakukan sosialisasi dan pemantauan guna mencegah terjadinya kebakaran,” pungkas Andy Fauzi Siregar. (die)

Komentar