Uji Coba Masuk Tol Pakai Aplikasi Smartphone Akan Dimulai Akhir 2022

Thehok.id – Uji coba transaksi masuk tol dengan menggunakan aplikasi dan smarphone akan dimulai pada akhir 2022.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah melakukan inovasi penerapan teknologi transaksi nir-sentuh tanpa kartu di Jalan Tol atau dikenal Multi Lane Free Flow (MLFF).

Penerapan teknologi tersebut merupakan bentuk inovasi dan transformasi digital di Jalan Tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0.

Sekretaris BPJT Triono Junoasmono mengatakan, secara garis besar inovasi teknologi MLFF merupakan suatu terobosan layanan transaksi di Jalan Tol tanpa sentuh yang dilakukan secara otomatis melalui aplikasi di smartphone menggunakan sistem server based dengan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) dan data kendaraan dikenali menggunakan satelit.

Ia mengatakan, saat teknologi MLFF mulai diimplementasikan para pengguna Jalan Tol dapat melakukan pembayaran non-tunai tanpa tap kartu, yakni hanya dengan mengunduh dan mendaftar data pribadi pada aplikasi bernama Cantas pada smartphone masing-masing yang telah terkoneksi internet.

“Kemudian setelah kalkulasi tarif terkoneksi pada aplikasi, uang dari masing-masing instrumen pembayaran milik tiap pengguna juga akan berkurang otomatis,” kata Triono dalam pernyataannya, Rabu (12/7/2022).

Triono mengatakan pada akhir tahun 2022 akan diimplementasikan di beberapa Jalan Tol sebagai tahapan masa transisi, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik.

“Saat ini kita tengah fokuskan tahap pengembangan aplikasi Cantas, finalisasi proses pemasangan gantry dan perangkat kamera sehingga semua tahapan bisa segera tuntas dan berjalan dengan baik sebelum diimplementasikan dan digunakan masyarakat secara bertahap pada bulan Desember 2022. Selanjutnya akhir tahun 2023 mendatang akan diimplementasikan secara keseluruhan di seluruh Jalan Tol di Indonesia,” kata Triono.

Triono mengatakan, perangkat yang digunakan pada transaksi nir-sentuh MLFF adalah berupa Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU.

Ia juga menjelaskan, bahwa pengguna Jalan Tol tentunya akan memiliki user experience yang semakin lebih baik, memperoleh efisiensi biaya operasi dan juga mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Kita ketahui, salah satu mitigasi perubahan iklim adalah mengurangi konsumsi bahan bakar berbasis fosil seperti BBM.

“Selain memudahkan pengguna jalan karena bayar tol tanpa hambatan, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan dan juga dapat meningkatkan efisiensi pendapatan tol bagi Badan Usaha Jalan Tol, serta mengurangi tingkat kemacetan pada jam-jam padat. Dengan sistem tersebut, pengguna Jalan Tol akan semakin lebih nyaman dalam melakukan perjalanan,” katanya.

Triono menjelaskan, penggunaan teknologi MLFF di Jalan Tol tidak menghilangkan peranan Bank dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait kegiatan transaksi pengumpulan tol dan pengusahaan Jalan Tol. Adanya Sistem MLFF menjadikan sistem transaksi tol menjadi terintegrasi dalam aplikasi transaksi di Jalan Tol.

“Harapan kita kedepan dalam pelaksanaan transaksi digital di Jalan Tol seluruhnya dapat berbasis digital payment mulai dari bayar tol, membeli makan dan keperluan di Rest Area yang hanya menggunakan satu smartphone untuk semua transaksi,” ujarnya.

BPJT Kementerian PUPR juga memiliki aplikasi “BPJT INFO” berbasis mobile smartphone yang memiliki bermacam fitur pendukung teman perjalanan berkendara. Pada aplikasi yang dapat di unduh oleh pengguna Android (Playstore) maupun iOS (App Store) tersedia informasi seputar estimasi tarif tol dari asal perjalanan hingga ke tujuan.

Aplikasi BPJT INFO mencakup informasi seputar rest area dan layanannya, informasi CCTV di jalan tol untuk memantau lalu lintas secara real time, update informasi dan pemberitaan jalan tol, layanan call center 24 jam, dan juga terkoneksi dengan aplikasi info tol para Badan Usaha Jalan Tol. (red)

Sumber : suara.com

Komentar