SMAN 3 Muaro Jambi Ditutup Siswa, Dinas Pendidikan Datangi Sekolah

Thehok.id – Pelajar di SMAN 3 Muaro Jambi masih terus menuntut kepala sekolahnya untuk segera diganti. Setelah melakukan aksi demo beberapa waktu lalu, kali ini siswa melakukan penutupan gerbang sekolah. Penutupan ini mengakibatkan aktifitas belajar menjadi sedikit terganggu.

Pasca penutupan gerbang sekolah yang dilakukan siswa, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi bergerak cepat mendatangi SMAN 3 Muaro Jambi, Selasa (29/3/2022).

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA Disdik Provinsi Jambi, Misrinadi mengatakan, penutupan gerbang sekolah ini merupakan buntut dari aksi demo siswa beberapa waktu lalu.

“Waktu lalu mereka ini pernah melakukan aksi demo, hari ini mereka melakukan penutupan gerbang sekolah,” ungkapnya, setelah sampai ke SMAN 3 Muaro Jambi.

Baca juga : Satu Orang Warga Kumpeh Ilir Tewas Diterkam Harimau

Dikatakan Misrinadi, saat ini pihaknya sedang mengkaji permasalahan ini karena pihaknya baru menerima surat dari pengawas sekolah.

Saat tiba di lokasi, Misrinadi beserta Kabid GTK Disdik Dr Ilham Kholik, Kasi Peserta Didik Bid SMA, Ketua MKKS Muaro Jambi, Kepala Balai Teknologi Informasi Komunikasi, langsung mengumpulkan pihak sekolah untuk meminta keterangan.

Untuk diketahui, Siswa SMA 3 Muaro Senin (7/3) melakukan aksi demo. Mereka menuntut Kepala Sekolah mundur dari jabatannya, karena dinilai jika dalam beberapa tahun terakhir ini tidak ada kemajuan bagi sekolah.

Saat itu, orasi yang dilakukan mereka lengkap dengan alat pengeras dan juga karton yang bertuliskan tuntutan dari para siswa.

Baca juga : Stok Kosong, Warga Merangin Kesulitan Mendapatkan BBM

Perwakilan siswa M Alfin Fikri menyebut, jika selama dua tahun Kepsek SMAN 3 Muaro Jambi, Novita Suryani, S.Pd menjabat tidak ada kemajuan berarti.

“Sudah memimpin 2 tahun tidak ada kemajuan, bendera tidak pernah diganti, lapangan basket tidak boleh digunakan,” katanya.

Dikatakan Alfin, selama ini tidak pernah ada lomba tingkat sekolah. Bahkan, ia juga menyorot terkait kehadiran Kepsek disekolah itu.

“Kepala sekolah sering telat ke kantor. Dan dana penggelaran seni (Pensi) tidak pernah di gunakan,” tuturnya.

Baca juga : Raih 12 Medali, Atlet Dayung Jambi Bikin Bangga Indonesia

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Deo Nasution. Kata dia, siswa sudah membayar uang komite. Namun disekolah itu tidak pernah dilakukan kegiatan.

Kemudian, setiap kegiatan ditolak oleh pihak sekolah. Tak hanya itu, siswa kelas X sudah membayar uang baju, namun hingga kini belum diberikan kepada siswa.

“Acara Maulid Nabi dan Isra’ Mikraj tidak pernah dilaksanakan. Setiap kegiatan kami tidak pernah diberikan minuman,” jelasnya. (red)

Sumber : jernih.id

Komentar