SMAN 12 Kota Jambi Ujian Daring : Buntut Penyerangan Siswa SMKN 3 Kota Jambi

Thehok.id – Setelah sebelumnya sempat melakukan ujian secara tatap muka, SMAN 12 Kota Jambi terpaksa melanjutkan pelaksanaan ujian siswa kelas XII secara daring. Ini merupakan buntut dari penyerangan yang dilakukan siswa SMKN 3 Kota Jambi ke sekolah tersebut. Pelaksanaan ujian daring ini dilakukan, untuk mengantisipasi adanya keributan susulan.

Dikatakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi, Apani Saharudin, dirinya sudah meminta kepada Kepala SMAN 12 Kota Jambi, untuk melanjutkan pelaksanaan ujian secara daring. Selain itu, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga diminta untuk membuat surat permohonan ke Satpol PP untuk melakukan pemantauan.

“Jadi siswa yang sekolah di sekolah itu untuk saat ini siswa SMKN 3 dulu sambil mencari apa akar masalah penyebab penyerangan itu,” kata Apani, Kamis (24/3/2022).

Baca juga : Siswa SMKN 3 vs SMA 12 Kota Jambi, 17 Orang Terluka

Apani juga menyebutkan, pelaksanaan ujian daring ini juga merupakan hal yang biasa. Karena pada dua tahun belakang, sekolah juga sudah merapkan pelaksanaan ujian secara daring.

“Dengan mengecilkan masalah semoga tidak menimbulkan masalah baru. Kita mengajurkan mereka untuk melaksanakan ujian secara daring,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, siswa SMKN 3 Kota Jambi melakukan penyerangan terhadap siswa SMA 12 Kota Jambi. Akibat aksi penyerangan tersebut, 13 murid dan 4 orang guru terluka.

Menurut Saifudin, Kepala SMAN 12 Kota Jambi, penyerangan yang dilakukan siswa SMKN 3 Kota Jambi tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, siswa SMA sedang melaksanakan ujian akhir.

“Banyak murid yang terluka dan ada satu orang murid yang terpaksa dilakukan ke rumah sakit,” jelasnya,Kamis (24/3/2022).

Baca juga : Pemprov Sebut Penyebab Penyerangan Siswa SMKN 3 Kota Jambi Belum Jelas

Dijelaskan  Saifudin, penyerangan terjadi dengan tiba-tiba. Saat itu siswa tengah ujian dan guru sedang mengawas. Para guru sudah berupaya meredam situasi yang memanas.

Namun situasi menjadi tak terkendali, sehingga terjadi aksi pemukiman dan mengakibatkan  4 orang guru dan sejumlah murid terluka. Siswa yang mengalami luka parah terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. (die)

Komentar