Hina Kalimantan, Edy Mulyadi Dipolisikan

Edi Mulyadi (foto/ist)

Thehok.id – Setelah videonya yang menghina Kalimantan viral, caleg dari partai PKS, Edy Mulyadi akhirnya dipolisikan oleh persatuan pemuda dayak (Persepadayak). Dalam video tersebut, Edy Mulyadi dengan sangat jelas menghina Kalimantan dengan menyebutnya sebagai tempat jin buang anak (artinya tempat yang sangat sepi).


Pelaporan Edy Mulyadi tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan. Menurutnya, Edy Mulyadi dilaporkan oleh Persatuan Pemuda Dayak (Perpedayak) Indonesia. Laporan tersebut telah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/21/I/22/2022/SPKT/Polda Kaltim tertanggal 24 Januari 2022.


“Pelapor inisial STR dari Perpedayak atau Persatuan Pemuda Dayak,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (24/1/2022).


Penghinaan terhadap Kalimantan tersebut dilakukan Edy disebuah pertemuaan. Dalam video tersebut Edy dengan tegas menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut Edy tidak ada orang yang mau pindah ke wilayah IKN baru di Penajam Paser Utara (PPU), kecuali monyet.


Berikut pernyataan kontroversial Edy Mulyadi:


“Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elit punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri. Lalu dijual (buat) pindah ke tempat jin buang anak,yah” kata Edy, dikutip dari video yang beredar di media sosial (medsos), Minggu (23/1/2022).


Tak hanya itu, Edy juga diduga beranggapan tak ada pasar perekonomian yang lebih baik seperti di Jakarta, khususnya di Kalimantan.


“Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak genderuwo, ngapain mau bangun (IKN) disana?,” lanjutnya.


Edy bahkan meminta seseorang menguatkan argumennya tersebut. Seorang rekan yang duduk disebelahnya menanggapi pertanyaan Edy soal keinginannya untuk pindah di IKN baru.


“Tinggal dimana? Dimana Jakartanya? Mana mau dia tinggal di Gunung Sari, pindah ke Kalimantan Penajam sana, untuk beli rumah di sana. Gua mau jadi warga ibu kota baru, mana mau,” jelasnya. (red)

Sumber : jambiseru.com

Komentar